Arti pintar adalah mengetahui, pandai, memiliki ilmu. Tak heran jika pintar selalu dikaitkan dengan prestasi akademik, karena orang pintar selalu bergelut pada ilmu. IQ adalah indikator untuk mengukur kemampuan berpikir, berkomunikasi, mengetahui, memahami, menganalisis, menentukan, dan menjelaskan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang. Lalu eq vs iq mengapa orang pintar gagal ?
Mengapa Bother Dengan Kepemimpinan Terdistribusi? Saya seorang alumni Sekolah Bisnis Pascasarjana Universitas Boston, jadi saya menerima majalah Alumni Bostonia. Sejujurnya, itu tidak berarti saya membacanya dengan setia sama sekali. Namun masalah ini berbeda. George Labovitz, seorang profesor dalam perilaku organisasi di sekolah menulis artikel baru-baru ini pada penelitiannya ke dalam penerapan penyelarasan untuk mencapai hasil luar biasa dalam organisasi.
Dia menangkap saya dengan kalimat pertama: "Lebih dari tiga puluh tahun penelitian telah menunjukkan bahwa organisasi yang selaras dan terintegrasi mengungguli pesaing terdekat mereka dalam setiap ukuran keuangan utama."
Dia mengakui tidak banyak organisasi yang melakukannya, tetapi mereka yang memanfaatkannya dengan baik juga menyadari keunggulan kompetitif yang signifikan!
Menurut definisi: keselarasan adalah keadaan optimal di mana strategi, orang, pelanggan, dan proses kunci bekerja bersama untuk mendorong pertumbuhan dan laba. Ketika para pemimpin bisnis menerapkan keselarasan semacam ini, seluruh organisasi menikmati kepuasan pelanggan yang lebih besar, kepuasan karyawan, hasil yang lebih besar bagi para investor.
Untuk melakukan ini, mereka tidak menekankan hierarki dan mendistribusikan otoritas, informasi, pengetahuan, dan data pelanggan. Akibatnya, setiap karyawan dari atas ke bawah, memahami strategi dan tujuan bisnis. Akibatnya, semua orang tahu bagaimana karyanya berkontribusi untuk itu. Ada banyak cara untuk mengukur keselarasan. Tetapi Anda hanya dapat mencapai keselarasan di seluruh papan melalui kepemimpinan terdistribusi. Menerapkan strategi tersebut mengembangkan kepemimpinan di setiap unit operasi Anda dan di berbagai tingkat organisasi Anda. Anda benar-benar akhirnya memberdayakan karyawan untuk bertindak dan memberi mereka pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan. Dengan visi yang jelas dan komunikasi yang kuat ini, Anda dapat memungkinkan tim Anda untuk menjalankan tugas dan proyek yang terpisah dari manajemen harian Anda, membebaskan Anda untuk tugas dan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih tinggi. Dengan visi yang jelas dan komunikasi yang kuat ini, Anda dapat memungkinkan tim Anda untuk menjalankan tugas dan proyek yang terpisah dari manajemen harian Anda, membebaskan Anda untuk tugas dan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih tinggi. * Buat orang tetap terhubung - sehingga mereka tahu apa yang dipertaruhkan. * Bantu orang berpikir secara holistik. Anda tidak dapat mengharapkan mereka untuk membuat keputusan yang baik jika mereka tidak dapat melihat gambaran besar. * Membuat orang tetap terhubung dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan - meningkatkan cakrawala pemahaman sehingga mereka tidak terbatas hanya melihat departemen atau sasaran khusus pekerjaan. * Beri penghargaan dan kenali orang-orang untuk bekerja menuju tujuan utama - bukan hanya tujuan departemen. * Bagaimana Anda membawanya ke dalam proses peninjauan akan mendorongnya pulang untuk perilaku di masa depan. * Ciptakan peluang bagi orang untuk berinteraksi - mereka bekerja lebih baik dengan orang yang mereka kenal secara pribadi dan dapat berempati. * Membuat proses berulang - mengambil tindakan bukanlah hal satu kali. Untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan: Mengapa repot-repot? Apakah itu layak? Aku pikir begitu. Ini adalah taktik yang sama yang kita semua perlu kembangkan dalam bisnis dan organisasi, untuk membuat lompatan dari yang baik menjadi hebat. Keunggulan seperti perak keluarga, semakin Anda menggunakannya dan memolesnya secara teratur, semakin baik tampilannya.
Mengapa Bother Dengan Kepemimpinan Terdistribusi? Saya seorang alumni Sekolah Bisnis Pascasarjana Universitas Boston, jadi saya menerima majalah Alumni Bostonia. Sejujurnya, itu tidak berarti saya membacanya dengan setia sama sekali. Namun masalah ini berbeda. George Labovitz, seorang profesor dalam perilaku organisasi di sekolah menulis artikel baru-baru ini pada penelitiannya ke dalam penerapan penyelarasan untuk mencapai hasil luar biasa dalam organisasi.
Untuk melakukan ini, mereka tidak menekankan hierarki dan mendistribusikan otoritas, informasi, pengetahuan, dan data pelanggan. Akibatnya, setiap karyawan dari atas ke bawah, memahami strategi dan tujuan bisnis. Akibatnya, semua orang tahu bagaimana karyanya berkontribusi untuk itu. Ada banyak cara untuk mengukur keselarasan. Tetapi Anda hanya dapat mencapai keselarasan di seluruh papan melalui kepemimpinan terdistribusi. Menerapkan strategi tersebut mengembangkan kepemimpinan di setiap unit operasi Anda dan di berbagai tingkat organisasi Anda. Anda benar-benar akhirnya memberdayakan karyawan untuk bertindak dan memberi mereka pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan. Dengan visi yang jelas dan komunikasi yang kuat ini, Anda dapat memungkinkan tim Anda untuk menjalankan tugas dan proyek yang terpisah dari manajemen harian Anda, membebaskan Anda untuk tugas dan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih tinggi. Dengan visi yang jelas dan komunikasi yang kuat ini, Anda dapat memungkinkan tim Anda untuk menjalankan tugas dan proyek yang terpisah dari manajemen harian Anda, membebaskan Anda untuk tugas dan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih tinggi. * Buat orang tetap terhubung - sehingga mereka tahu apa yang dipertaruhkan. * Bantu orang berpikir secara holistik. Anda tidak dapat mengharapkan mereka untuk membuat keputusan yang baik jika mereka tidak dapat melihat gambaran besar. * Membuat orang tetap terhubung dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan - meningkatkan cakrawala pemahaman sehingga mereka tidak terbatas hanya melihat departemen atau sasaran khusus pekerjaan. * Beri penghargaan dan kenali orang-orang untuk bekerja menuju tujuan utama - bukan hanya tujuan departemen. * Bagaimana Anda membawanya ke dalam proses peninjauan akan mendorongnya pulang untuk perilaku di masa depan. * Ciptakan peluang bagi orang untuk berinteraksi - mereka bekerja lebih baik dengan orang yang mereka kenal secara pribadi dan dapat berempati. * Membuat proses berulang - mengambil tindakan bukanlah hal satu kali. Untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan: Mengapa repot-repot? Apakah itu layak? Aku pikir begitu. Ini adalah taktik yang sama yang kita semua perlu kembangkan dalam bisnis dan organisasi, untuk membuat lompatan dari yang baik menjadi hebat. Keunggulan seperti perak keluarga, semakin Anda menggunakannya dan memolesnya secara teratur, semakin baik tampilannya.
